Sejak akhir November 2024, pedagang impor di Ningbo memutuskan untuk menghentikan penerimaan pengiriman dari AS karena kekhawatiran atas potensi ketegangan perdagangan antara China dan AS jika Trump kembali menjabat, terutama terkait kemungkinan tarif balasan sebesar 25% atau lebih tinggi pada impor skrap tembaga dari AS.
Meninjau data impor bahan baku tembaga sekunder dari Januari hingga Oktober 2024, volume impor kumulatif China mencapai 1,858,900 ton, naik 15,9% YoY. Di antaranya, China mengimpor 361,400 ton dari AS, sumber utama bahan baku tembaga sekunder, naik 24,7% YoY. Namun, hingga saat ini, importir Ningbo telah menghentikan penerimaan pengiriman dari AS, dan mengingat sifat mendadak keputusan ini, volume impor keseluruhan bahan baku tembaga sekunder diperkirakan akan menurun secara bertahap mulai Desember, dengan beberapa dampak kemungkinan berlanjut setidaknya hingga awal 2025.
Bea Cukai Ningbo, sebagai bea cukai terbesar untuk impor bahan baku tembaga sekunder, mencatat volume impor kumulatif sebesar 1,126,600 ton dari Januari hingga Oktober 2024, menyumbang 60,6% dari total volume impor. Mengikuti di belakangnya adalah Bea Cukai Guangzhou, dengan volume impor kumulatif sebesar 198,000 ton selama periode yang sama, mewakili 10,7%. Meskipun SMM telah mengetahui bahwa beberapa pedagang impor di Guangdong masih melakukan pemesanan untuk sumber daya dari AS, penghentian pesanan oleh importir Ningbo tidak diragukan lagi akan memiliki dampak signifikan pada volume impor keseluruhan bahan baku tembaga sekunder.
Keputusan oleh pedagang impor Ningbo ini mencerminkan kekhawatiran pasar atas ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan di masa depan. Menurut pedagang di Zhenhai, Ningbo, pasokan gudang saat ini sangat ketat, mendorong pedagang untuk tetap teguh pada penawaran harga guna mengatasi defisit pasokan. Namun, pedagang mencatat bahwa satu batch bahan baku tembaga sekunder diperkirakan akan tiba pada akhir Desember atau awal Januari, yang mungkin membantu mengurangi kekurangan pasokan saat ini. Meski demikian, banyak ketidakpastian tetap ada, karena sebagian besar kargo dalam perjalanan telah dipesan sebelumnya, dan volume aktual yang dapat tiba dan digunakan masih belum pasti. Selain itu, dengan berkembangnya hubungan perdagangan China-AS, pasokan domestik bahan baku tembaga sekunder kemungkinan akan tetap ketat dalam waktu dekat. SMM akan terus memantau perkembangan pasar.