Dengan agenda mengatasi kelebihan kapasitas berkelanjutan dan selanjutnya menstabilkan harga alumina global, China telah mengeluarkan sejumlah langkah (tentu saja, dalam serangkaian) bertujuan membatasi ekspansi cepat produksi alumina. Direktif baru, yang diuraikan dalam Rencana Aksi Pengembangan Berkualitas Tinggi Industri Aluminium Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) (2025-2027), menekankan perlunya perubahan pendekatan negara dalam mengelola rantai pasokan aluminiumnya.
Ikhtisar kebijakan dan tujuan strategis
Kebijakan terbaru mewajibkan perusahaan yang berencana mendirikan proyek alumina baru harus memastikan pasokan bauksit cukup untuk menjamin model pertumbuhan seimbang dan berkelanjutan. Persyaratan ini merupakan kelanjutan dari panduan sebelumnya yang diberikan kepada industri peleburan tembaga China dan memastikan jalur menuju komitmen lebih luas terhadap keamanan sumber daya. Selain itu, dengan menempatkan pengelolaan lingkungan bersama pengembangan industri sebagai prioritas, aturan baru juga menyatakan bahwa proyek di daerah yang sangat tercemar tidak akan mendapat persetujuan lebih lanjut.
Menurut SMM, target utama rencana aksi termasuk:
Masuk alcircle untuk Membaca cerita lengkap secara GRATIS