Tingkat operasi batang tembaga sekunder mencapai 40,18% pada Maret, melebihi ekspektasi 33,49%, naik 13,37% MoM, namun turun 10,36% YoY. Alasannya utamanya adalah normalisasi hari kerja perusahaan batang tembaga sekunder pada Maret. Selain itu, kenaikan berkelanjutan harga tembaga awal Maret memperluas selisih harga antara batang tembaga katodik dan batang tembaga sekunder menjadi 2.600 yuan/mt, menciptakan peluang arbitrase bagi pedagang yang kemudian aktif memesan. Meskipun pesanan konsumsi akhir lemah, pesanan aktif dari pedagang mengkompensasi kekurangan ini.
Pada Maret, stok bahan baku perusahaan batang tembaga sekunder adalah 17.200 mt, hanya meningkat 700 mt dibandingkan 17.900 mt pada Februari. Perusahaan survei menunjukkan bahwa kenaikan harga tembaga tidak secara signifikan meningkatkan sirkulasi pasar bahan baku tembaga sekunder. Banyak pemasok cenderung meningkatkan pengiriman hanya setelah harga tembaga mencapai 83.000 yuan per mt, sehingga tidak ada peningkatan signifikan dalam stok bahan baku.
Dalam hal stok produk jadi, stok produk jadi perusahaan batang tembaga sekunder pada Maret adalah 20.800 mt, naik 1.000 mt MoM. Meskipun pesanan pedagang meningkat, mereka tidak terburu-buru mengambil barang, menyebabkan pencernaan stok terbatas untuk perusahaan batang tembaga sekunder. Mendekati akhir bulan, harga tembaga turun, dan rata-rata selisih harga antara batang tembaga murni dan sekunder pada Maret adalah 1.480 yuan per mt, tetap di atas garis keuntungan. Karena kebutuhan restocking yang kaku, perusahaan kabel dan kawat akhir bersedia memesan dan mengambil barang dari perusahaan batang tembaga sekunder, dan situasi pemesanan perusahaan batang tembaga sekunder terus membaik.
Kesimpulannya, karena pemesanan aktif oleh pedagang dan perusahaan kabel dan kawat akhir, ditambah dengan lebih banyak hari kerja pada Maret dibanding Februari (libur Tahun Baru Imlek), tingkat operasi perusahaan batang tembaga sekunder kembali normal. Menjelang April, dengan meningkatnya ketegangan perdagangan antara China dan AS, harga tembaga anjlok, dan perusahaan batang tembaga sekunder mengharapkan pembelian bahan baku menjadi lebih sulit. Mencapai 60-70% produksi Maret akan menjadi skenario paling optimis.
Stok bahan baku perusahaan batang tembaga sekunder pada Maret adalah 17.200 mt.
Pasokan bahan baku tembaga sekunder tidak bertambah seiring kenaikan harga tembaga. Karena kenaikan signifikan harga tembaga tahun-tahun sebelumnya, pemasok bahan baku tembaga sekunder telah menjual sejumlah besar stok mereka lebih awal, menghasilkan keuntungan minimal meski harga tembaga terus naik. Oleh karena itu, selama kenaikan harga tembaga tahun ini, pemasok bahan baku tembaga sekunder tidak terburu-buru menjual. Ketika harga tembaga menembus 80.000 yuan/mt, pemasok bahkan menyatakan hanya akan meningkatkan pengiriman jika harga tembaga mencapai 83.000 yuan/mt. Akibatnya, perusahaan batang tembaga sekunder melaporkan semakin tinggi harga tembaga, semakin langka pasokan bahan baku tembaga sekunder berkualitas tinggi. Setelah harga tembaga melonjak awal dan turun di akhir bulan, sentimen panik di kalangan pemasok meningkat, dan pasokan bahan baku tembaga sekunder di pasar sedikit bertambah. Sebagai hasilnya, stok bahan baku perusahaan batang tembaga sekunder pada Maret hanya mengalami kenaikan terbatas.
Tingkat operasi perusahaan batang tembaga sekunder pada April diperkirakan 36,8%.
Pada awal April, karena memburuknya hubungan perdagangan Sino-AS, harga tembaga anjlok, dan harga pasar bahan baku tembaga sekunder menjadi kacau. Perusahaan batang tembaga sekunder memilih menunggu. Selain itu, harga batang tembaga sekunder berada dalam kondisi premium terhadap pasar futures, sangat meredam sentimen konsumsi downstream. Diperkirakan perusahaan kabel dan kawat akhir pada April akan lebih memilih membeli batang tembaga murni. Dengan volume pembelian bahan baku yang kurang dan pesanan baru terbatas, tingkat operasi perusahaan batang tembaga sekunder pada April diperkirakan akan turun.
