+86 021 5155-0306
bahasa:  

China Mencari Masukan tentang Rencana Memperluas Sistem Perdagangan Emisi Karbon Nasional ke Industri Semen, Baja, dan Aluminium Primer

  • Sep 09, 2024, at 8:47 pm
  • SMM
Pada 9 September, Kementerian Ekologi dan Lingkungan Tiongkok mengeluarkan rancangan proposal untuk konsultasi publik guna memperluas sistem perdagangan emisi karbon nasional (ETS) agar mencakup industri semen, baja, dan aluminium primer......
Pada 9 September, Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup Tiongkok mengeluarkan proposal rancangan untuk konsultasi publik guna memperluas sistem perdagangan emisi karbon nasional (ETS) agar mencakup industri semen, baja, dan aluminium primer. Inisiatif ini, yang diuraikan dalam "Rencana Kerja untuk Memperluas Pasar Perdagangan Emisi Karbon Nasional", bertujuan memperluas cakupan pasar karbon sambil mendukung tujuan iklim global. Rencana ini masih dalam tahap konsultasi, dan umpan balik sedang diminta sebelum persetujuan dan implementasi akhir. Tujuan Utama dan Tahapan Implementasi Rencana kerja ini disusun dalam dua fase: Fase 1: Implementasi Awal (2024–2026) Pada tahap ini, fokusnya adalah membangun fondasi untuk manajemen emisi karbon sambil membantu perusahaan mengenal operasi pasar. Mulai 2024, perusahaan di sektor semen, baja, dan aluminium primer akan dimasukkan ke dalam ETS, dengan siklus kepatuhan pertama berakhir pada akhir 2025. Alokasi izin karbon akan didasarkan pada produksi tahunan perusahaan, dan pemerintah akan mengelola kelebihan dan kekurangan izin dengan hati-hati, memastikan bahwa kelebihan dan kekurangan tetap dalam batas sempit. Fase 2: Pendalaman dan Penyempurnaan (2027 dan seterusnya) Mulai 2027, sistem akan lebih disempurnakan, dengan kontrol yang lebih ketat atas distribusi izin. Fokus pada pengurangan intensitas karbon secara keseluruhan akan mendorong industri untuk mengadopsi teknologi yang lebih bersih, sementara metode alokasi izin akan berkembang menjadi lebih tepat, memastikan sistem menjadi lebih efektif dan adil seiring waktu. Elemen Kontrol Industri semen, baja, dan aluminium mengelola emisi langsung yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan proses industri. Di industri semen dan baja, gas rumah kaca utama yang dikendalikan adalah karbon dioksida (CO₂), sedangkan di industri aluminium, emisi karbon dioksida, karbon tetrafluorida (CF₄), dan karbon heksafluorida (C₂F₆) diatur. Cakupan Industri dan Kriteria Inklusi Perusahaan dengan emisi gas rumah kaca langsung tahunan melebihi 26.000 ton setara CO₂ diwajibkan untuk berpartisipasi dalam ETS. Ini akan melibatkan sekitar 1.500 perusahaan baru dan mencakup tambahan 3 miliar ton emisi CO₂. Perusahaan-perusahaan ini harus mematuhi peraturan pemantauan dan pelaporan emisi yang ketat. Alokasi, Perdagangan, dan Kepatuhan Izin Karbon Alokasi Izin Gratis: Pada fase awal, izin karbon akan didistribusikan secara gratis berdasarkan tingkat produksi, memungkinkan perusahaan untuk mengenal aturan pasar sambil meningkatkan praktik manajemen emisi mereka. Perdagangan dan Penyelesaian: Perusahaan yang melebihi emisi yang dialokasikan harus membeli izin tambahan dari pasar terpusat atau menghadapi sanksi. Laporan kepatuhan tahunan akan diverifikasi oleh otoritas lingkungan provinsi. Pemantauan dan Pelaporan Data Rencana ini menekankan pengumpulan data yang akurat. Perusahaan akan mengirimkan laporan bulanan tentang konsumsi bahan bakar dan tingkat emisi, yang tunduk pada sistem audit tiga tingkat di tingkat nasional, provinsi, dan kota. Pemerintah juga sedang mengeksplorasi teknologi pemantauan emisi karbon secara real-time untuk meningkatkan transparansi dan akurasi data. Dampak dan Prospek Masa Depan Inklusi sektor semen, baja, dan aluminium primer dalam ETS dianggap sebagai perkembangan lebih lanjut dari ETS Tiongkok. Dengan alokasi izin emisi karbon gratis yang berkurang secara bertahap, sistem ini akan mendorong harga emisi karbon naik di pasar ETS Tiongkok dan mendorong perusahaan untuk mengadopsi teknologi yang lebih bersih, memainkan peran sentral dalam mencapai tujuan iklim Tiongkok, termasuk puncak emisi pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060.
  • Industri
  • Aluminium
Obrolan langsung melalui WhatsApp