Pada bulan September, volume impor bijih timah domestik mencapai 7.800 mt (sekitar 3.859 mt kandungan logam), turun 10,79% MoM, naik 8,40% YoY, penurunan sebesar 489 mt kandungan logam dibandingkan dengan bulan Agustus. Volume impor kumulatif dari Januari hingga September mencapai 123.000 mt, turun 31,05% YoY. Pada bulan September, volume impor timah batangan domestik mencapai 1.967 mt, naik 9,58% MoM, turun 32,73% YoY. Volume impor kumulatif dari Januari hingga September mencapai 12.243 mt, turun 44,54% YoY.
Pada bulan September, volume impor bijih timah domestik menunjukkan sedikit penurunan, terutama disebabkan oleh penurunan impor bijih timah dari Myanmar dan Nigeria, sementara impor bijih timah dari negara lain tetap stabil. Secara spesifik, pada bulan September, impor bijih timah dari Myanmar mencapai 1.400 mt (sekitar 560 mt kandungan logam), terus menurun dibandingkan dengan Agustus 2024. Pihak berwenang di Negara Bagian Wa, Myanmar, belum memberikan indikasi yang jelas kapan produksi bijih timah akan dilanjutkan. Namun, berdasarkan analisis dan perkiraan pasar saat ini, impor bijih timah dari Myanmar diperkirakan akan tetap pada tingkat yang relatif rendah sebelum akhir tahun. Sementara itu, impor bijih timah dari Nigeria juga menurun tetapi tetap relatif konsisten dengan tingkat sebelumnya, dan diharapkan untuk mempertahankan volume impor saat ini di masa depan. Dari data impor beberapa bulan terakhir, impor bijih timah dari Myanmar telah turun ke tingkat terendah dalam sejarah. Secara keseluruhan, pengurangan pasokan bijih timah akibat larangan penambangan di Myanmar terus berdampak pada perusahaan peleburan domestik. Di sisi lain, dengan pembukaan jendela keuntungan impor timah batangan yang bersifat sementara, volume impor timah batangan domestik mulai menunjukkan tren peningkatan. Menurut data terbaru, volume impor timah batangan pada bulan September meningkat menjadi 1.967 mt, dengan impor dari Indonesia mencapai 1.706 mt. Mengingat pembukaan singkat jendela keuntungan impor timah batangan baru-baru ini dan faktor-faktor seperti jadwal pengiriman, volume impor timah batangan pada bulan Oktober diperkirakan akan meningkat. Namun, karena waktu pembukaan jendela keuntungan impor yang terbatas dan tidak stabil, volume impor timah batangan tidak mungkin pulih ke tingkat yang sama dengan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, pada bulan September, volume ekspor timah batangan domestik juga kembali ke tingkat normal, dengan data spesifik menunjukkan 989 mt, turun 10,01% MoM, naik 36,23% YoY. Volume ekspor kumulatif dari Januari hingga September 2024 mencapai 13.513 mt, naik 30,99% YoY. Namun, mengingat penutupan jendela ekspor baru-baru ini, volume ekspor timah batangan tidak diharapkan mengalami pertumbuhan yang signifikan di masa depan.