Menurut data SMM, pasokan tembaga daur ulang di China sangat bergantung pada impor, dengan AS menjadi sumber terbesar. Hingga Oktober 2024, impor tembaga daur ulang dari AS menyumbang 20% dari total impor, jauh melampaui wilayah lain.
Sejak Trump memberi sinyal bahwa tarif pada barang-barang tertentu dari China akan dinaikkan setelah menjabat, banyak pedagang tembaga daur ulang dan produsen billet tembaga dilanda kepanikan. Selama masa jabatan pertama Trump sebagai presiden AS, gesekan perdagangan antara China dan AS menyebabkan "kerugian" signifikan pada pasar tembaga daur ulang, dengan meningkatnya biaya pendaratan membuat pedagang tembaga daur ulang khawatir. Akibatnya, baik pedagang tembaga daur ulang maupun produsen billet tembaga menghentikan pembelian bahan baku paduan kuningan sekunder dari AS pada akhir tahun, yang menyebabkan situasi pasokan yang ketat.
Namun, kuartal keempat secara tradisional merupakan musim puncak produksi bagi produsen billet tembaga, dan permintaan bahan baku paduan kuningan sekunder tetap kuat. Perusahaan terpaksa menghadapi kenaikan harga bahan baku. Selain itu, perusahaan pengguna akhir, yang khawatir akan potensi kenaikan tarif di bawah pemerintahan Trump, bergegas memenuhi pesanan ekspor, mendorong permintaan billet tembaga, terutama pada bulan November. Pada bulan Desember, permintaan ini mulai menurun. Mempertimbangkan jadwal pengiriman, melanjutkan pengaturan ekspor pada pertengahan Desember menimbulkan risiko pajak yang lebih tinggi saat tiba. Menurut SMM, pesanan billet tembaga pada awal Desember turun sekitar 60% MoM dibandingkan November.
Selain itu, inspeksi bea cukai terhadap impor bahan baku paduan kuningan sekunder menjadi lebih ketat pada bulan Desember. Misalnya, bahan baku paduan kuningan sekunder dari keran yang mengandung komponen plastik dilarang masuk ke China. Akibatnya, banyak bahan baku paduan kuningan sekunder menghadapi risiko dikembalikan, yang semakin memperburuk lanskap pasokan yang sudah ketat dan mendorong harga lebih tinggi. Menurut SMM, banyak gudang pedagang tembaga daur ulang telah kosong.
Secara keseluruhan, karena berkurangnya permintaan untuk pesanan ekspor, tingkat operasi produsen billet tembaga pada bulan Desember diperkirakan menurun MoM dibandingkan November. Namun, SMM memprediksi bahwa pasokan bahan baku paduan kuningan sekunder yang ketat tidak akan mereda, harga akan terus naik, dan harga billet tembaga juga akan "naik sesuai."