Menurut data terbaru dari Administrasi Umum Kepabeanan, Tiongkok mengimpor 183.000 mt skrap tembaga dan skrap tembaga yang dihancurkan pada Oktober 2024, naik 14,22% MoM dan naik 17,88% YoY (kode HS 74040000).
Pada bulan September, impor bahan baku tembaga sekunder menunjukkan tren penurunan baik YoY maupun MoM. Namun, pada bulan Oktober, impor meningkat pada kedua basis tersebut karena dua alasan utama: Pertama, dalam hal profitabilitas impor, impor bahan baku tembaga sekunder sepenuhnya berada dalam keadaan rugi pada bulan September, secara langsung menekan keinginan pedagang untuk mengimpor. Baru pada pertengahan hingga akhir Oktober jendela impor terbuka, mendorong beberapa pedagang untuk aktif membeli, yang menyebabkan sedikit peningkatan MoM dalam impor Oktober. Kedua, harga tembaga terus naik pada bulan September, meredam sentimen pedagang impor. Pada bulan Oktober, harga tembaga turun dan stabil dalam kisaran 76.000-77.000 yuan/mt, sedikit meningkatkan sentimen pedagang dan mengakibatkan peningkatan impor skrap tembaga dibandingkan dengan bulan September.
Secara khusus, dalam hal pemasok, AS, Jepang, dan Malaysia terus menempati posisi tiga teratas. AS, sebagai pemasok terbesar, mengekspor sekitar 35.000 mt skrap tembaga (skrap tembaga dan skrap tembaga yang dihancurkan) ke Tiongkok pada bulan tersebut, naik 11,23% MoM. Jepang naik menjadi pemasok terbesar kedua, mengekspor sekitar 23.000 mt skrap tembaga ke Tiongkok pada bulan tersebut, naik 42,19% MoM.
Ke depan, secara internasional, harga tembaga diperkirakan akan menurun pada bulan November, ditambah dengan ketidakpastian yang dibawa oleh pemilihan AS, menyebabkan pedagang luar negeri menahan kargo di tengah pasokan yang ketat. Secara domestik, pedagang impor dan pemain hilir juga mengadopsi sikap wait-and-see. Menurut pedagang impor lokal di Ningbo, aktivitas pembelian baru-baru ini biasa-biasa saja. Selain itu, mulai 15 November, peraturan bea cukai baru telah diberlakukan, membuat inspeksi impor lebih ketat, dengan beberapa barang impor sekarang dikenakan tarif tambahan 1,5%. Pedagang melaporkan bahwa ini secara signifikan meningkatkan biaya impor, semakin mengurangi keinginan mereka untuk membeli di tengah kerugian yang ada. Singkatnya, SMM memperkirakan bahwa impor skrap tembaga mungkin menunjukkan tren penurunan bulan depan.
Impor Bahan Baku Tembaga Sekunder pada Oktober Meningkat Baik YoY maupun MoM: Akankah Pertumbuhan Berlanjut pada November? [Analisis SMM]
- Nov 22, 2024, at 10:02 am
- SMM
Menurut data terbaru dari Administrasi Umum Kepabeanan, Tiongkok mengimpor 183,000 mt skrap tembaga dan skrap tembaga cincang pada Oktober 2024, naik 14,22% MoM dan naik 17,88% YoY (kode HS 74040000).