Semalam, kontrak aluminium SHFE 2502 yang paling banyak diperdagangkan dibuka pada titik tertinggi 19.945 yuan/mt, mencapai titik terendah 19.875 yuan/mt, dan ditutup pada 19.935 yuan/mt, naik 10 yuan/mt atau 0,05% dari hari sebelumnya. Pada hari Selasa, aluminium LME dibuka pada titik tertinggi $2.566/mt, mencapai titik terendah $2.526/mt, dan ditutup pada $2.537/mt, turun $27,5/mt atau 1,07%.
Ringkasan: Dari sisi makro, indeks dolar AS bertahan di level tinggi, ditutup naik 0,088%, sementara logam secara umum melemah semalam. Data PMI AS menunjukkan perbedaan antara sektor manufaktur dan jasa, dengan ekspektasi pemotongan suku bunga tetap sebagian besar tidak berubah karena investor menunggu keputusan suku bunga dari The Fed AS. Dari sisi fundamental, tingginya biaya produksi aluminium menyebabkan pengurangan produksi di beberapa kapasitas; dari sisi permintaan, permintaan aluminium hilir domestik memasuki musim sepi yang lebih dalam. Selain itu, pesanan ekspor turun signifikan akibat pembatalan insentif pajak ekspor, dan inspeksi perlindungan lingkungan baru-baru ini di Zhengzhou menyebabkan beberapa produsen pelat/lembaran dan strip aluminium menerapkan pembatasan produksi sesuai ketentuan, tanpa jadwal pasti untuk dimulainya kembali, yang semakin melemahkan tingkat operasi hilir. Secara keseluruhan, konsumsi musim sepi yang dikombinasikan dengan risiko penumpukan stok aluminium batangan telah menyebabkan sentimen pasar yang pesimistis. Dalam jangka pendek, harga aluminium diperkirakan tetap lemah dan terkonsolidasi. Fokus pada pertemuan kebijakan terakhir The Fed AS tahun 2024 dan keputusan suku bunga yang akan diumumkan hari ini.