30 Desember, 2024 Ringkasan Rapat Pagi Timah SMM China, sebagai pasar konsumen timah terbesar di dunia, memiliki dampak signifikan pada harga timah SHFE melalui kinerja ekonominya. Baru-baru ini, pemerintah Tiongkok terus menerapkan kebijakan stimulus ekonomi untuk mendorong pemulihan, yang dapat mendorong harga timah SHFE naik. Dari sisi pasokan, produksi bijih timah di wilayah domestik dan internasional utama tetap relatif stabil. Namun, perlu dicatat bahwa pengetatan pasokan dapat terjadi di beberapa area karena alasan perlindungan lingkungan atau kebijakan. Sementara itu, inventaris timah global berada pada tingkat yang relatif rendah, memberikan dukungan bagi harga. Ketidakpastian pasokan apa pun dapat menyebabkan kenaikan harga timah SHFE dalam jangka pendek. Permintaan industri energi dan elektronik: Dalam jangka panjang, dengan perkembangan berkelanjutan industri energi baru, terutama permintaan timah di sektor kendaraan listrik (EV) dan energi terbarukan, prospeknya tetap positif. Selain itu, pemulihan industri elektronik juga dapat meningkatkan konsumsi timah. Faktor-faktor ini berkontribusi pada stabilisasi harga timah SHFE dalam jangka menengah dan panjang. Fluktuasi terbaru dalam nilai tukar RMB dan arah kebijakan moneter domestik juga merupakan faktor kunci yang memengaruhi harga. Depresiasi RMB dapat menyebabkan biaya impor lebih tinggi, sementara pelonggaran kebijakan domestik yang berkelanjutan dapat meningkatkan kepercayaan pasar, memberikan dukungan potensial bagi harga timah. Sebagai kesimpulan, harga timah SHFE saat ini menghadapi tarik-menarik antara ketidakpastian sisi permintaan dan stabilitas sisi pasokan. Dalam jangka pendek, perkembangan industri energi baru dan elektronik akan terus mendukung permintaan timah, terutama jika muncul tanda-tanda pengetatan pasokan, yang dapat berdampak positif pada harga. Pelaku pasar harus memantau dengan cermat data ekonomi global, kebijakan ekonomi domestik, dan perubahan permintaan industri untuk lebih memahami tren harga timah SHFE.