Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:  

Libur Tahun Baru Imlek Berakhir: Perdagangan Pasar Rare Earth Tetap Lesu, Apa yang Akan Terjadi di Pasar Selanjutnya? [Analisis SMM]

  • Feb 05, 2025, at 5:55 am
[Analisis SMM: Pasca Libur Tahun Baru Imlek, Pasar Logam Tanah Jarang Tetap Lesu—Apa yang Menanti Pasar?] Setelah libur Tahun Baru Imlek, pasar logam tanah jarang masih terhanyut dalam suasana perayaan. Meskipun hari ini menandai hari kedelapan Tahun Baru Imlek, dan sebagian besar perusahaan terkait logam tanah jarang telah kembali beroperasi normal dan memulai kembali pekerjaan, aktivitas perdagangan pasar belum menunjukkan peningkatan.

Berita SMM 5 Februari: Pasar rare earth setelah Tahun Baru Imlek masih terhanyut dalam suasana perayaan. Meskipun hari ini menandai hari kedelapan Tahun Baru Imlek, sebagian besar perusahaan terkait rare earth telah kembali beroperasi normal dan memulai kembali pekerjaan. Namun, aktivitas perdagangan di pasar belum menjadi lebih aktif. Sebaliknya, transaksi pasar tetap relatif lesu, tanpa hiruk-pikuk seperti biasanya. Banyak pemasok mengadopsi pendekatan menunggu dan melihat setelah liburan, lebih memilih menunggu kejelasan pasar lebih lanjut daripada terburu-buru melakukan transaksi. Akibatnya, penawaran harga proaktif jarang terlihat.

Dalam suasana ini, sebagian besar perusahaan tidak terburu-buru untuk melakukan bisnis pada hari pertama kerja, melainkan memilih untuk mengadakan rapat pengaturan kerja guna membahas dan merencanakan tujuan serta strategi untuk tahun baru. Pengiriman barang tidak menjadi prioritas, karena perhatian lebih difokuskan pada perencanaan dan strategi jangka panjang.

》Ajukan Uji Coba Gratis Basis Data Rantai Industri Logam SMM

Saat ini, industri sangat fokus pada situasi impor bijih Myanmar pada tahun 2025. Karena ketidakstabilan pasokan bijih Myanmar yang terus berlanjut, sebagian besar pelaku industri menyatakan kekhawatiran mendalam. Menurut beberapa pedagang yang terlibat dalam impor mineral, hingga saat ini, jadwal pemulihan bijih Myanmar masih belum jelas, dan tampaknya masih ada waktu tunggu yang panjang. Sebelum Tahun Baru Imlek, meskipun sejumlah kecil penambang berhasil mengimpor bijih Myanmar dalam jumlah terbatas, hal itu hanya seperti setetes air di lautan dan jauh dari memenuhi permintaan pasar. Aktivitas impor skala besar tetap terbatas dan tidak dapat dicapai.

Dalam konteks ini, beberapa pengamat industri mulai memprediksi bahwa jika bijih Myanmar tidak dapat melanjutkan proses impor normal pada Q1 2025, harga rare earth diperkirakan akan terus meningkat. Prediksi ini bukan tanpa dasar, melainkan merupakan inferensi yang masuk akal berdasarkan hubungan pasokan-permintaan di pasar rare earth saat ini dan ketidakmampuan bijih Myanmar untuk melanjutkan pasokan normal dalam waktu yang lama. Akibatnya, industri secara umum tetap khawatir tentang pasokan bijih Myanmar di masa depan dan tetap waspada terhadap kenaikan harga rare earth yang terus berlanjut.

  • Berita Pilihan
  • Tanah Jarang
Obrolan langsung melalui WhatsApp
Bantu kami mengetahui pendapat Anda.