Beijing (Gasgoo)- Pada malam 9 Februari, dua produsen mobil milik negara besar Tiongkok, Dongfeng Motor Corporation dan Changan Automobile, mengumumkan bahwa perusahaan induk mereka merencanakan inisiatif restrukturisasi dengan perusahaan milik negara (BUMN) lainnya.
Dongfeng Motor Co., Ltd. mengungkapkan bahwa pemegang saham pengendali tidak langsungnya, Dongfeng Motor Corporation, sedang dalam pembicaraan untuk restrukturisasi dengan BUMN lain yang mungkin mengubah pemegang saham pengendali tidak langsungnya tetapi tidak pengendali sebenarnya. Rencana ini masih memerlukan persetujuan regulasi dan diperkirakan tidak akan berdampak signifikan pada operasi perusahaan.
Demikian pula, Chongqing Changan Automobile Co., Ltd. juga menyatakan bahwa pemegang saham pengendali tidak langsungnya, China South Industries Group Corporation, juga sedang menjajaki restrukturisasi dengan BUMN lainnya.
Langkah-langkah ini sejalan dengan insentif reformasi terbaru di sektor otomotif milik negara Tiongkok.
Pada Maret 2024, Zhang Yuzhuo, Direktur Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara Dewan Negara Tiongkok (SASAC), mengakui bahwa produsen mobil milik negara tertinggal dari pesaing seperti Tesla dan BYD di sektor kendaraan energi baru (NEV). SASAC sejak itu memperkenalkan evaluasi kinerja terpisah untuk tiga BUMN otomotif pusat, dengan fokus pada teknologi, pangsa pasar, dan pengembangan masa depan.
Pada Forum China EV100 di Maret 2024, Wakil Direktur SASAC Gou Ping menekankan pentingnya mendorong BUMN untuk melakukan merger, akuisisi, dan integrasi khusus yang berkualitas tinggi guna meningkatkan sumber daya inti dan kemampuan teknologi.
Upaya restrukturisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan tata letak industri, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat alokasi sumber daya, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing produsen mobil milik negara di industri otomotif yang berkembang pesat.
