Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:
SMM
Masuk
Logam Dasar
Aluminium
Tembaga
Timbal
Nikel
Timah
Seng
Energi Baru
Tenaga Surya
Litium
Kobalt
Bahan Katoda Baterai Litium
Bahan Anoda
Diafragma
Elektrolit
Baterai-Lithium-ion
Baterai Natrium-ion
Baterai-Lithium-ion-Bekas
Hidrogen-Energi
Penyimpanan Energi
Logam Minor
Silikon
Magnesium
Titanium
Bismut-Selenium-Telurium
Tungsten
Antimon
Kromium
Mangan
Indium-Germanium-Galium
Niobium-Tantalum
Logam-Minor-Lainnya
Logam Mulia
Logam Tanah Jarang
Emas
Perak
Palladium
Platina/Ruthenium
Rhodium
Iridium
Logam Bekas
Tembaga-Bekas
Aluminium-Besi Tua
Timah-Bekas
Logam Besi
Harga Bijih Besi
Baja Jadi
Kokas
Batu_Bara
Besi-Babi
Baja-Silikon
Lainnya
Futures
Indeks SMM
MMi
Ekspor Timah Batangan Indonesia: Perubahan Struktural di Tengah Gangguan Kebijakan dan Perebutan Global Antara Pasokan dan Permintaan [Analisis SMM]
Mar 12, 2025, at 7:07 am
SMM
[Analisis SMM: Ekspor Timah Batangan Indonesia: Perubahan Struktural di Tengah Gangguan Kebijakan dan Prospek Tarik-Ulur Pasokan dan Permintaan Global]
Pada Januari 2025, ekspor timah batangan Indonesia anjlok menjadi 1,56 ribu ton, turun 66,57% MoM, terutama karena pemeliharaan musiman di smelter yang dikombinasikan dengan penundaan persetujuan lisensi ekspor. Pada akhir Februari, volume perdagangan timah batangan di bursa ICDX dan JFX pulih menjadi 4.305 ton, menunjukkan pemulihan ekspor yang marginal. Namun, dipengaruhi oleh perlambatan produksi selama Ramadan, volume perdagangan di bursa turun kembali menjadi 1.150 ton pada awal Maret. Secara keseluruhan, ekspor Maret diperkirakan tetap berfluktuasi pada level rendah. Perhatian khusus harus diberikan pada peninjauan kualifikasi yang lebih ketat oleh Kementerian Keuangan Indonesia untuk eksportir dan penyesuaian mekanisme alokasi kuota, yang dapat menekan ekspor jangka pendek.
I. Dinamika Ekspor: Koeksistensi Pemulihan Jangka Pendek dan Kendala Kebijakan
Pada Januari 2025, ekspor timah batangan Indonesia anjlok menjadi 1,56 kt, turun 66,57% MoM, terutama karena pemeliharaan musiman di smelter dan keterlambatan persetujuan izin ekspor. Pada akhir Februari, volume perdagangan timah batangan di bursa ICDX dan JFX Indonesia pulih menjadi 4,305 mt, menunjukkan pemulihan marginal dalam ekspor. Namun, karena perlambatan produksi selama Ramadan, volume perdagangan awal Maret di bursa turun menjadi 1,150 mt. Secara keseluruhan, ekspor pada Maret diperkirakan tetap pada tingkat rendah dengan fluktuasi. Perhatian khusus harus diberikan pada peninjauan kualifikasi yang lebih ketat oleh Kementerian Keuangan Indonesia untuk eksportir dan penyesuaian mekanisme alokasi kuota, yang dapat menekan ekspor jangka pendek.
II. Lanskap Perdagangan: Kepemimpinan China dan Peningkatan Rantai Industri
Sebagai konsumen timah terbesar di dunia, China menyerap lebih dari 60% ekspor timah batangan Indonesia pada 2024, membentuk ketergantungan perdagangan yang mendalam. Saat ini, 94% timah batangan Indonesia diarahkan ke pasar internasional, dengan Asia (termasuk China), Eropa, dan Amerika Utara masing-masing menyumbang 72%, 18%, dan 10%. Perlu dicatat, pemerintah Indonesia mempercepat implementasi "Rencana Strategis Pengembangan Hilir Logam Non-Ferrous," yang bertujuan membatasi ekspor produk primer (seperti timah batangan) untuk mendorong pembangunan kapasitas produk bernilai tambah tinggi (misalnya solder elektronik, strip pengelasan PV). Arah kebijakan ini dapat membentuk ulang pembagian kerja global dalam rantai industri timah.
III. Variabel Pasokan: Interaksi Gangguan Kebijakan dan Ekspektasi Pemulihan
Ketidakseimbangan inti dalam ekspor terbatas Indonesia terletak pada penegakan kebijakan yang diperkuat: pada 2024, bea cukai menerapkan "mekanisme pelacakan faktur pajak sumber daya," ditambah dengan efek limpahan dari rencana penyesuaian pajak sumber daya bijih nikel 2025 (menghubungkan pajak sumber daya bijih nikel dengan harga HMA, yang mungkin meluas ke sektor bijih timah), secara signifikan meningkatkan biaya kepatuhan bagi smelter. Sebaliknya, di Negara Bagian Wa Myanmar, proses pemulihan tambang timah yang diumumkan pada Februari 2025 (termasuk prosedur rinci untuk aplikasi izin penambangan) menandai variabel utama di sisi pasokan. Pasokan tambahan diharapkan terwujud pada paruh kedua 2025, secara efektif mengurangi kekurangan domestik konsentrat timah.
IV. Logika Harga: Tarik-Ulur Antara Dukungan Stok Rendah dan Tekanan Jangka Panjang
Pada 2024, harga ekspor rata-rata timah batangan Indonesia naik 23,6% YoY, menyoroti keseimbangan pasokan-permintaan yang ketat di pasar timah global. Per 10 Maret 2025, stok timah LME tetap pada level terendah historis 3,695 mt, sementara stok sosial domestik terus menurun, turun menjadi 8,876 mt, memberikan dukungan harga jangka pendek yang kuat. Namun, dalam jangka menengah dan panjang, ekspektasi pemulihan di Myanmar dapat mendorong penyempitan kesenjangan pasokan-permintaan. Tren harga diperkirakan menunjukkan "struktur backwardation."
V. Rekomendasi Strategis: Penyesuaian Kuota Ekspor Indonesia dan Perubahan Stok Pasar
Pelaku pasar disarankan untuk memantau kemajuan persetujuan kuota ekspor oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia serta penyesuaian kebijakan pajak oleh Kementerian Keuangan. Selain itu, perhatian harus diberikan pada diskon tunai-3M LME dan perubahan waran SHFE.
》Berlangganan untuk melihat tren harga historis spot timah SMM.