Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:  

Ekspor NPI Indonesia pada 2024 Diperkirakan Naik 13% YoY; Cakupan Ekspor ke Luar Negeri Mungkin Terus Meluas pada 2025 [Analisis SMM]

  • Mar 12, 2025, at 10:28 am
  • SMM
[Analisis Kilat SMM: Ekspor NPI Indonesia Diperkirakan Naik 13% YoY pada 2024, Cakupan Ekspor Luar Negeri Mungkin Terus Meluas pada 2025] Menurut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, total ekspor NPI Indonesia pada Januari-Desember 2024 sekitar 9,642,200 mt, naik sekitar 13% YoY. Ekspor ke Tiongkok mencapai sekitar 9,156,300 mt, menyumbang 94,96% dari total ekspor tahunan Indonesia, naik sekitar 9,4% YoY...
SMM, 12 Maret - Menurut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia, total volume ekspor NPI dari Indonesia pada Januari-Desember 2024 mencapai sekitar 9,642 juta mt, naik sekitar 13% YoY. Ekspor ke Tiongkok mencapai sekitar 9,156 juta mt, menyumbang 94,96% dari total ekspor tahunan Indonesia, naik sekitar 9,4% YoY. Dari segi tujuan ekspor, ekspor NPI Indonesia telah mencapai 12 negara dan wilayah, termasuk Tiongkok, Taiwan (Tiongkok), India, Korea Selatan, Belanda, Turki, Inggris, Malaysia, Afrika Selatan, Italia, Jerman, dan Jepang. Pada 2024, Jerman dan Jepang ditambahkan sebagai tujuan ekspor baru, semakin memperluas jangkauan ekspor NPI Indonesia ke luar negeri. Dari perspektif pasokan global pada 2024, pertumbuhan pasokan utama tetap terkonsentrasi di Indonesia. Pengoperasian kapasitas baru di Indonesia meningkat pada 2024, meskipun ada penerapan kebijakan baru terkait persetujuan kuota RKAB untuk bijih nikel dan pengetatan pajak sumber daya ekspor. Produksi NPI Indonesia tetap mencatat peningkatan YoY sebesar 7,3%, seiring dengan pertumbuhan ekspor sebesar 13% yang disebutkan sebelumnya, tetap berada dalam wilayah ekspansi. Dari sisi permintaan, ketergantungan Tiongkok pada NPI Indonesia semakin dalam. Dari pangsa ekspor, terlihat bahwa hampir 95% pasokan NPI Indonesia diserap secara domestik di Tiongkok. Hal ini disebabkan oleh posisi Tiongkok yang memimpin dalam kapasitas baja tahan karat global, teknologi pembuatan baja yang maju, dan keragaman pengolahan produknya, yang semakin memperkuat ketergantungan global pada baja tahan karat Tiongkok. Menurut data dari Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok, total ekspor baja tahan karat Tiongkok pada 2024 mencapai sekitar 5,89 juta mt, naik sekitar 41,72% YoY. Dalam konteks persaingan internasional yang semakin intensif, perdagangan baja tahan karat Tiongkok menunjukkan ketahanan. Sementara itu, permintaan luar negeri untuk NPI Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan, terutama karena berkurangnya pasokan feronikel, bahan baku utama untuk baja tahan karat. Menurut survei SMM, produksi feronikel global pada 2024 menurun sekitar 11,12% YoY. Kapasitas feronikel terutama terkonsentrasi di Oseania, Amerika Latin, Eropa, dan Asia, dengan harga bahan baku dan produk jadi bergantung pada LME. Pada 2024, harga nikel LME turun sekitar $6,025/mt dibandingkan 2023. Penurunan harga nikel yang berfluktuasi menyebabkan kerugian bagi smelter feronikel utama, mendorong beberapa di antaranya untuk secara aktif mengurangi beban produksi guna meminimalkan kerugian. Namun, pabrik baja tahan karat Eropa masih menghadapi kebutuhan pengadaan bahan baku, yang mengakibatkan peningkatan ketergantungan pada NPI Indonesia. Diperkirakan seiring dengan semakin matangnya industri nikel Indonesia, cakupan pasokan global NPI berkualitas tinggi dari Indonesia dapat semakin meluas. Dari distribusi total volume ekspor, pada Januari-Desember 2024, India mengakumulasi sekitar 180 ribu mt, naik sekitar 107,6% YoY; Korea Selatan mengakumulasi sekitar 134,200 mt, naik sekitar 184% YoY; Belanda mengakumulasi sekitar 87,700 mt; Inggris mengakumulasi sekitar 22,900 mt; Italia mengakumulasi sekitar 21,100 mt; Malaysia mengakumulasi sekitar 200 mt; dan Afrika Selatan mengakumulasi sekitar 600 mt. » Klik untuk melihat Database Rantai Industri Logam SMM
  • Berita Pilihan
  • Nikel
Obrolan langsung melalui WhatsApp
Bantu kami mengetahui pendapat Anda.