Baru-baru ini, Arab Saudi meluncurkan tender untuk lisensi eksplorasi mineral, mencakup tiga zona eksplorasi kaya mineral di wilayah Riyadh dan Madinah, dengan total luas 24.946 kilometer persegi.
Tender ini merupakan bagian dari rencana pengembangan mineral oleh Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi.
Pada Januari tahun ini, Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi mengumumkan di Forum Mineral Masa Depan yang diadakan di Riyadh bahwa Arab Saudi diperkirakan secara bertahap akan membuka lebih dari 50.000 kilometer persegi lisensi eksplorasi untuk perusahaan eksplorasi lokal dan internasional pada tahun 2025.
Dengan mempercepat eksplorasi dan pengembangan sumber daya mineral, Arab Saudi bertujuan untuk membuka potensi mineral senilai 9,3 triliun riyal (sekitar $2,48 triliun), memperkuat rantai pasokan mineral, dan mendukung tujuan diversifikasi ekonomi negara.
Area pertambangan yang terlibat dalam tender ini termasuk Nuqrah dan Sukhaybrah Al-Safra di Madinah, serta Nabitah di wilayah Riyadh. Area ini kaya akan emas, tembaga, perak, seng, nikel, dan mineral lainnya, menawarkan potensi investasi yang signifikan.
Batas waktu untuk mengajukan aplikasi prakualifikasi lisensi eksplorasi adalah awal Mei. Untuk memastikan transparansi dalam proses penawaran, semua data geologi dan teknis terkait area pertambangan telah tersedia secara publik di platform Ta'adeen (taadeen.sa), di mana investor dapat mengakses informasi lisensi sebelumnya dan data survei yang disediakan oleh Survei Geologi Arab Saudi.
Peta tambang interaktif yang diterbitkan di platform Ta'adeen
Proses penawaran akan dilakukan dalam tiga tahap: tahap prakualifikasi, yang menilai kemampuan teknis pelamar; tahap pemilihan area tambang dan penawaran; serta tahap akhir pemberian dan penerbitan lisensi. Tahap prakualifikasi diluncurkan selama Forum Mineral Masa Depan pada Januari dan akan berlangsung hingga awal Mei.
Untuk lebih mendorong eksplorasi mineral, pada Januari tahun ini, Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, bekerja sama dengan Kementerian Investasi, memperkenalkan program baru. Menurut laporan, program ini memberikan dukungan keuangan hingga 7,5 juta riyal per proyek untuk perusahaan eksplorasi yang memegang lisensi eksplorasi yang sah yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir, dengan tujuan mengurangi risiko investasi tahap awal bagi perusahaan eksplorasi.
Inisiatif ini juga melengkapi insentif di bawah Undang-Undang Investasi Pertambangan Arab Saudi. Undang-Undang Investasi Pertambangan, yang mulai berlaku pada Januari 2021, memungkinkan perusahaan eksplorasi untuk memiliki kepemilikan asing 100% dan menawarkan dukungan pembiayaan hingga 75% dari biaya modal melalui Dana Pengembangan Industri Saudi (SIDF).