Baru-baru ini, Tesla menghadapi berbagai tantangan, tidak hanya mengalami penurunan penjualan yang signifikan di beberapa pasar utama tetapi juga menghadapi perlawanan kuat di AS... Berbagai bank investasi besar di Wall Street telah menurunkan target harga untuk Tesla, dengan Mizuho menjadi yang terbaru melakukannya.
Pada hari Senin, analis Mizuho menurunkan target harga Tesla dari $515 menjadi $430 dalam sebuah laporan, dengan alasan permintaan yang lemah untuk produsen mobil tersebut di tengah ketidakpastian tarif.
Selama sesi perdagangan hari Senin, harga saham Tesla turun lebih dari 5% menjadi $237,44, hampir setengah dari penutupan tertinggi $479,86 pada 17 Desember tahun lalu. Pada penutupan, saham Tesla turun 4,79%, menjadi $238,01. Sejak awal tahun, saham Tesla telah turun hampir 40%, jauh lebih buruk dibandingkan indeks S&P 500.
Mizuho kini memperkirakan Tesla akan mengirimkan 1,8 juta unit tahun ini dan 2,3 juta pada 2026, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yaitu 2,3 juta dan 2,9 juta.
Bank tersebut mencatat bahwa penjualan Tesla pada bulan Februari mungkin lebih rendah dibandingkan pasar otomotif secara keseluruhan, terutama di AS, Eropa, dan China.
Analis Mizuho menyatakan bahwa kesulitan penjualan Tesla sebagian dapat disebabkan oleh "memburuknya geopolitik" dan penurunan pengakuan merek. Elon Musk, CEO Tesla, sangat terlibat dalam politik AS, setelah memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah selama pemerintahan Trump. Protes baru-baru ini dan laporan perusakan terhadap Tesla telah menimbulkan kekhawatiran bahwa aktivitas politik Musk dapat merugikan penjualan perusahaan.
Analis juga menunjukkan bahwa Tesla menghadapi persaingan yang semakin meningkat di China, dan permintaan untuk Model Y yang diperbarui berada di bawah ekspektasi.
Target harga Mizuho secara signifikan lebih tinggi dibandingkan target harga konsensus sekitar $367 yang dilacak oleh penyedia teknologi keuangan Visible Alpha.
Pekan lalu, analis dari Wells Fargo dan JPMorgan menurunkan target harga Tesla menjadi $130 dan $120, masing-masing, menunjukkan masih ada ruang penurunan yang cukup besar untuk saham tersebut.
Dalam surat kepada Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) pekan lalu, Tesla memperingatkan bahwa perang dagang Presiden Trump dapat menjadikannya target tarif balasan, meningkatkan biaya produksi mobil di AS.
Catatan: Berita ini bersumber dari cls dan diterjemahkan oleh SMM
