Akibat kekurangan aluminium, Jaguar Land Rover (JLR) baru-baru ini melaporkan penurunan laba yang signifikan. Pembuat mobil mewah tersebut mengaitkan penurunan pengiriman dengan insiden banjir di salah satu pemasok aluminium utamanya di Swiss, yang sangat mempengaruhi produksi SUV kelas atasnya.
Keterbatasan pasokan aluminium telah memperburuk tantangan yang dihadapi oleh produsen mobil Eropa, yang sudah berjuang dengan penurunan permintaan. Pesaing JLR, termasuk Porsche AG dan Mercedes-Benz Group AG, juga terkena dampak masalah pemasok yang sama, semakin membebani jalur produksi di seluruh industri.
Produsen mobil Inggris di balik kendaraan Range Rover dan Land Rover mengumumkan pada 8 November 2024, bahwa laba sebelum pajak untuk tiga bulan yang berakhir pada September turun 10 persen, menjadi £398 juta (sekitar $516 juta) dibandingkan periode yang sama tahun lalu; namun, pendapatan juga turun 5,6 persen, menjadi £6,5 miliar.
Meskipun mengalami kemunduran, JLR tetap optimis, memprediksi pemulihan produksi pada paruh kedua tahun keuangannya saat masalah pasokan aluminium mulai mereda. Perusahaan mempertahankan panduan pendapatan setahun penuh sekitar £30 miliar, menandakan kepercayaan pada prospek jangka panjang.
Kekurangan aluminium juga berdampak pada Tata Motors, perusahaan induk JLR, yang mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 11 persen menjadi INR 33,4 miliar rupee ($396 juta) pada kuartal tersebut. Pendapatan untuk periode tersebut turun 3,9 persen menjadi 1,01 triliun rupee, sedikit lebih tajam dari yang diperkirakan analis. JLR terus menjadi kontributor terbesar bagi Tata Motors, menyumbang lebih dari dua pertiga dari total pendapatan grup.
Seiring stabilnya rantai pasokan aluminium, pemulihan JLR akan dipantau dengan cermat, dengan para ahli industri mengamati bagaimana kendala pasokan global dan tren permintaan yang berubah akan mempengaruhi kinerja sektor otomotif dalam beberapa bulan mendatang.
Aluminium telah muncul sebagai bahan penting dalam industri otomotif, dengan masa depan yang diprediksi akan semakin menjanjikan karena permintaannya terus tumbuh di berbagai sektor, terutama dalam transportasi, di mana industri otomotif memegang posisi terdepan. Laporan berfokus industri AL Circle, “Future of Aluminium in the Transportation Sector – An Industry Analysis with Forecasts to 2027,” menawarkan eksplorasi mendalam tentang permintaan aluminium di sektor transportasi, termasuk rincian regional. Akses laporan komprehensif ini hari ini untuk tetap terdepan dan memahami tren pasar serta perkiraan.