Baru-baru ini, Administrasi Umum Kepabeanan merilis data impor dan ekspor untuk Oktober 2024. Menurut data bea cukai, pada Oktober 2024, impor bijih logam tanah jarang Tiongkok mencapai 4,343 mt, naik 32% YoY, tetapi turun 7% MoM. Dari Januari hingga Oktober 2024, total impor kumulatif mencapai 47,586 mt, turun 15% YoY.
Dari Januari hingga Oktober 2024, impor kumulatif oksida tanah jarang yang tidak terdaftar di Tiongkok mencapai 44,562.5 mt, naik 23% YoY. Di antaranya, volume impor pada bulan Oktober adalah 3,549 mt, naik 23% YoY, tetapi turun 34% MoM.
Diketahui bahwa meskipun pasokan bijih Myanmar dilanjutkan pada akhir September, situasinya tidak berlangsung lama. Pada pertengahan Oktober, perang pecah di Myanmar, menyebabkan sebagian besar penambang kembali ke Tiongkok. Akibatnya, Tiongkok juga memblokir pelabuhan impor untuk bijih Myanmar, yang menyebabkan penurunan impor bijih Myanmar MoM pada bulan Oktober. Beberapa penambang melaporkan bahwa bijih Myanmar masih tidak dapat diimpor secara normal, dan waktu pemulihan yang spesifik tidak pasti. Diperkirakan volume impor oksida tanah jarang yang tidak terdaftar akan terus menurun pada bulan November.
Pada Oktober 2024, impor karbonat tanah jarang campuran Tiongkok adalah 81 mt, turun 87% YoY. Dari Januari hingga Oktober 2024, impor kumulatif adalah 3,257 mt, turun 74% YoY.
Impor Oksida Tanah Jarang Tak Terdaftar pada Oktober Berkurang Signifikan MoM; Impor Bijih Myanmar Belum Pulih [Analisis SMM]
- Nov 22, 2024, at 10:32 am
- SMM