Menurut laporan Mining.com, USA Rare Earth (USARE) mencapai terobosan signifikan minggu ini dengan berhasil memproduksi batch pertama magnet permanen tanah jarang di pabrik baru yang sedang dibangun di Stillwater, Oklahoma.
Fasilitas produksi ini, yang dinamai "Innovation Laboratory," merupakan bagian dari rantai pasokan magnet permanen tanah jarang terintegrasi milik USARE dan disebut sebagai "sistem produksi magnet sinter yang dapat diskalakan satu-satunya di Belahan Barat."
Perusahaan ini juga mengendalikan deposit Round Top di Texas Barat, yang kaya akan elemen tanah jarang berat seperti disprosium dan terbium, serta elemen langka dan tersebar seperti galium dan berilium. Round Top saat ini berada dalam tahap rekayasa dan diperkirakan mulai produksi pada 2025/2026.
Sementara itu, perusahaan juga memanfaatkan bahan baku tanah jarang yang disuplai oleh vendor lain. Hingga saat ini, telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan termasuk Australian Strategic Materials dan Americas Resources.
Dalam siaran pers pada hari Selasa, USARE menyatakan bahwa setelah Innovation Laboratory sepenuhnya digunakan, laboratorium ini akan memproduksi prototipe magnet tanah jarang untuk perusahaan, meningkatkan penjualan pelanggan, mengelola kualitas produk, dan mendorong inovasi dalam produksi magnet tanah jarang.
Laboratorium ini awalnya direncanakan mulai produksi pada 2024, dengan output tahunan awal sebesar 1.200 mt, yang akhirnya mencapai kapasitas desain sebesar 4.800 mt. Peralatan utamanya didaur ulang dari bekas pabrik produksi magnet Hitachi di North Carolina.
Perusahaan sebelumnya berencana menginvestasikan lebih dari $100 juta untuk membangun fasilitas produksi di Oklahoma.
"Kami akan menyelesaikan pembangunan Innovation Laboratory baru dalam beberapa bulan mendatang. Laboratorium ini telah menunjukkan potensinya, membantu kami mencapai langkah penting dalam pengembangan perusahaan," kata Joshua Ballard, CEO USARE, dalam siaran pers.
"Pabrik manufaktur kami akan segera menyesuaikan produk sesuai kebutuhan pelanggan, memperluas penjualan, dan mencapai tujuan produksi komersial pada 2026."