Pada 11 Februari, kontrak berjangka timah SHFE yang paling banyak diperdagangkan (SN2503) melanjutkan tren penyesuaian volatilitasnya, dengan fluktuasi harga signifikan sepanjang hari. Pada sesi pagi, harga turun tajam ke level terendah 255.830 yuan/mt sebelum sedikit rebound, akhirnya ditutup pada 257.710 yuan/mt, turun 0,62%, dengan volume perdagangan sebesar 13,202 miliar yuan. Di pasar spot, timah batangan SMM 1# dikutip pada 256.900 yuan/mt.
Ketidakseimbangan Pasokan dan Permintaan serta Tekanan Inventaris
Pasca-liburan, smelter melanjutkan produksi lebih cepat dibandingkan pemulihan permintaan hilir, menyebabkan ketidakseimbangan dalam laju pemulihan pasokan dan permintaan. Meskipun smelter domestik secara bertahap melanjutkan operasi setelah Tahun Baru Imlek, sektor hilir seperti elektronik dan solder mengalami keterlambatan dalam memulai kembali, yang mengakibatkan ekspektasi akumulasi inventaris lebih lanjut. Selain itu, produksi bijih timah di DRC tidak secara langsung terpengaruh oleh konflik bersenjata, sehingga mengurangi gangguan sisi pasokan dan melemahkan kepercayaan pasar bullish.
Prospek Pasar
Dalam jangka pendek, harga timah SHFE kemungkinan akan tetap tertekan oleh ketidakseimbangan pasokan-permintaan dan tekanan inventaris, berpotensi melanjutkan penyesuaian sempit. Namun, prospek jangka menengah tetap optimis: pasokan bijih yang ketat, ekspektasi pemotongan suku bunga luar negeri yang mendorong permintaan di sektor teknologi, dan dukungan kebijakan.
Poin Risiko: Fluktuasi dalam kebijakan proteksionisme perdagangan luar negeri, pemulihan hilir yang lebih lambat dari perkiraan, dan perubahan sentimen makro.