Baru-baru ini, Administrasi Umum Kepabeanan merilis data impor dan ekspor untuk Agustus 2024. Menurut data bea cukai, pada Agustus 2024, volume impor bijih logam tanah jarang Tiongkok adalah 6.864 mt, naik 7% YoY dan naik 99% MoM. Dari Januari hingga Agustus 2024, volume impor kumulatif adalah 38.582 mt, turun 20% YoY.
Menurut survei SMM, volume impor bijih logam tanah jarang pada Agustus mengalami rebound signifikan, dan produksi oksida tanah jarang di Sichuan tidak menunjukkan pengurangan signifikan pada Agustus.
Dari Januari hingga Agustus 2024, volume impor kumulatif oksida tanah jarang yang tidak terdaftar di Tiongkok adalah 35.651,5 mt, naik 16% YoY. Di antaranya, volume impor pada Agustus adalah 3.189 mt, turun 17% YoY dan turun 25% MoM.
Pada Agustus, 63% dari oksida tanah jarang yang tidak terdaftar yang diimpor Tiongkok berasal dari Myanmar. Menurut beberapa perusahaan pertambangan, tambang tanah jarang di Myanmar diperkirakan akan secara bertahap melanjutkan produksi pada akhir September. Diperkirakan volume impor oksida tanah jarang yang tidak terdaftar pada September akan relatif stabil dibandingkan Agustus, dengan peningkatan signifikan mulai Oktober.
Pada Agustus, volume impor karbonat tanah jarang campuran Tiongkok adalah 42 mt, turun 95% YoY dan naik 100% MoM. Dari Januari hingga Agustus 2024, volume impor kumulatif adalah 3.176 mt, turun 69% YoY.