+86 021 5155-0306
bahasa:  

Pada bulan Juli, ekspor NPI Indonesia turun sekitar 5,7% MoM, dengan Jerman dan Jepang ditambahkan sebagai tujuan ekspor baru [Analisis SMM]

  • Sep 25, 2024, at 11:19 am
  • SMM
Menurut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, total volume ekspor NPI Indonesia pada Juli 2024 sekitar 731.200 mt dalam konten fisik, turun sekitar 5,7% MoM dan 3,1% YoY.

Menurut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, total volume ekspor NPI Indonesia pada Juli 2024 sekitar 731.200 mt dalam konten fisik, turun sekitar 5,7% MoM dan 3,1% YoY. Ekspor ke Tiongkok mencapai sekitar 666.000 mt, turun 3,2% MoM dan 9,7% YoY. Dari Januari hingga Juli 2024, ekspor kumulatif ke Tiongkok sekitar 5,014 juta mt, naik sekitar 15,3% MoM dan 16,9% YoY.

Terkait tujuan ekspor, Jerman dan Jepang ditambahkan sebagai tujuan baru ekspor NPI Indonesia pada Juli, dengan volume ekspor masing-masing 27 dan 0,003 mt. Indonesia kini mengekspor ke 12 negara dan wilayah, termasuk Tiongkok, Taiwan Tiongkok, India, Korea Selatan, Belanda, Turki, Inggris, Malaysia, Afrika Selatan, Italia, Jerman, dan Jepang, semakin memperluas jangkauan perdagangan NPI-nya. Pabrik baja tahan karat utama Eropa sebelumnya menggunakan feronikel sebagai bahan baku nikel utama mereka. Namun, dengan surplus pasokan nikel global dalam beberapa tahun terakhir, harga nikel LME dan SHFE berfluktuasi turun, sangat mempengaruhi peleburan feronikel tradisional. Banyak yang tutup karena kerugian berkelanjutan, dan yang masih beroperasi mempertahankan tingkat operasi rendah, menyebabkan ketidakseimbangan pasokan feronikel untuk pabrik baja tahan karat utama di luar negeri. Di sisi lain, Indonesia, dengan cadangan bijih nikel laterit yang signifikan, memiliki keunggulan biaya yang mencolok dalam memproduksi NPI melalui metode pirometalurgi dibandingkan negara lain. Kapasitas NPI Indonesia berkembang pesat. Menurut survei SMM, meskipun sumber daya bijih nikel ketat akibat kebijakan RKAB Indonesia, total produksi pada 2024 masih diperkirakan meningkat sekitar 18,95% YoY. Singkatnya, didorong oleh keunggulan biaya Indonesia, peningkatan pasokan diharapkan memungkinkan NPI secara bertahap menggantikan feronikel dalam struktur bahan baku baja tahan karat global.

Melihat ekspor kumulatif ke tujuan lain selain Tiongkok, dari Januari hingga Juli 2024, ekspor ke India mencapai sekitar 122.300 mt, naik 55,7% MoM dan 136,9% YoY; ke Korea Selatan mencapai sekitar 60.800 mt, naik 52,8% MoM dan 86,7% YoY; ke Taiwan Tiongkok mencapai sekitar 31.200 mt, naik 1,2% MoM dan 80,7% YoY; ke Belanda mencapai sekitar 43.400 mt; ke Inggris mencapai sekitar 22.900 mt; ke Malaysia mencapai sekitar 200 mt; ke Afrika Selatan mencapai sekitar 600 mt; dan ke Italia mencapai sekitar 21.100 mt.

  • Industri
  • Nikel
Obrolan langsung melalui WhatsApp